Dalam beberapa tahun terakhir, rokok elektrik semakin populer — terutama di kalangan anak muda dan mereka yang mencoba berhenti merokok. Tapi, apakah benar rokok elektrik lebih aman dibandingkan rokok biasa? Perbedaan Cara Kerja Rokok konvensional bekerja dengan membakar tembakau , menghasilkan asap yang mengandung ribuan zat kimia berbahaya seperti tar dan karbon monoksida . Pembakaran ini menjadi sumber utama risiko penyakit seperti kanker paru, jantung, dan gangguan pernapasan. Sebaliknya, rokok elektrik mengubah cairan menjadi uap melalui pemanasan. Cairan tersebut biasanya berisi nikotin, propilen glikol, gliserin , dan berbagai rasa. Karena tidak terjadi pembakaran, banyak yang menganggapnya sebagai opsi yang lebih "ringan". Kandungan dan Potensi Bahaya Walau tidak mengandung tar, rokok elektrik tetap menghadirkan risiko. Proses pemanasan dapat menghasilkan zat toksik seperti formaldehida , apalagi jika suhu terlalu tinggi. Sementara rokok biasa memiliki risiko yang su...